KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM ANIME
“TOKYO GHOUL” KARYA SUI ISHIDA
(TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)
石田スイ東京喰種(トーキョーグール)主人公の内的葛藤
Skripsi
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi
Ujian Sarjana Program S1 Humaniora dalam Ilmu Bahasa dan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya
Oleh: Nia Tansil NIM 13050111140097
PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan sebenarnya, penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun tanpa mengambil bahan hasil penelitian baik untuk memperoleh suatu gelar sarjana atau diploma yang sudah ada di universitas lain maupun hasil penelitian lainnya. Penulis juga menyatakann bahwa skripsi ini tidak mengambil bahan dari publikasi atau tulisan orang lain kecuali yang sudah disebutkan dalam rujukan dan dalam Daftar Pustaka. Penulis bersedia menerima sanksi jika terbukti melakukan plagiasi / penjiplakan.
Semarang, Februari 2017 Penulis,
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul “Konflik Batin Tokoh Utama dalam Anime Tokyo Ghoul Karya Sui Ishida; Tinjauan Psikologi Sastra” ini telah diterima dan disetujui oleh Pembimbing Skripsi Program Strata 1 Jurusan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
Menyetujui,
Pembimbing I
Dr. Redyanto Noor, M. Hum. NIP 195903071986031002
Pembimbing II
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Konflik Batin Tokoh Utama dalam Anime Tokyo Ghoul Karya Sui Ishida; Tinjauan Psikologi Sastra” ini telah diterima dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi Program Strata 1 Jurusan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
Pada Hari : Rabu
Tanggal : 08 Maret 2017 Ketua
Dr. Redyanto Noor, M. Hum.
NIP 195903071986031002 ………
Anggota I
Nur Hastuti, S. S, M. Hum.
NIK 19810401012015012025 ………
Anggota II
Yuliani Rahmah, S.Pd., M.Hum.
NIP 197407222014092001 ………
Semarang, Maret 2017 Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Life’s greatest pleasures are earned, not bought (Paul William Walker
IV).
Segalanya lebih sederhana daripada yang kau pikirkan, dan disaat
yang bersamaan, lebih rumit dari yang kau bayangkan (Johann
Wolfgang van Goethe)
If you are depressed, you are living in the past. If you are anxious, you
are living in the future. If you are at peace, you’re living in the presents
(Lao Tzu).
Although no one can go back and make a brand new start, but anyone
can start from now and make a brand new ending (Rikas Harsa).
Feel the fear and do it anyway (Anonymous)
Karya ini kupersembahkan untuk:
vi PRAKATA
Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Humaniora di Universitas Diponegoro. Judul skripsi ini adalah “Konflik Batin Tokoh Utama dalam Anime Tokyo Ghoul Karya Sui Ishida; Tinjauan Psikologi Sastra”. Tanpa bantuan dan dukungan berbagai pihak tidak mungkin skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terima-kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :
1. Dr. Redyanto Noor, M. Hum selaku dosen pembimbing I untuk program S1 Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro;
2. Nur Hastuti, M.Hum selaku dosen pembimbing II untuk program S1 Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro;
3. Seluruh Dosen, staf dan karyawan program studi S1 Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro;
4. Orang tua dan kakak saya yang selalu menyemangati saya serta;
5. Teman-teman yang selalu mendukung, yang selalu berbagi cerita, yang sama-sama memperjuangkan masa depan yang lebih baik;
vii
semua pihak, tidak ada yang dapat penulis sampaikan selain ucapan terima-kasih dan satu hal yang pasti, skripsi ini tidak akan pernah terwujud tanpa ridho-Nya, maka sudah seharusnyalah penulis bersyukur, Alhamdulillahi Robbil alamin.
Semarang, Februari 2017
viii
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
1.4 Ruang Lingkup ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ... 9
2.1 Penelitian Sebelumnya ... 9
2.2 Kerangka Teori ... 10
2.2.1 Teori Struktur Fiksi ... 11
2.2.2 Teori Psikoanalisis ... 15
2.2.3 Kecemasan ... 17
BAB 3 KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM ANIME TOKYO GHOUL ... 18
3.1 Analisis Struktural Anime “Tokyo Ghoul” ... 19
3.1.1 Tokoh dan Penokohan... 19
ix
3.1.3 Latar dan Pelataran ... 28
3.1.4 Tema dan Amanat ... 31
3.2 Kepribadian Kaneki Ken dalam Anime Tokyo Ghoul ... 33
3.3 Konflik Batin Kaneki Ken dalam Anime Tokyo Ghoul ... 42
3.3.1 Konflik Batin Kaneki Ken Menghadapi Kenyataan Menjadi Ghoul ... 43
3.3.2 Konflik Batin Kaneki Ken yang Dipicu oleh Persahabatan dengan Nagachika Hide ... 46
3.3.3 Konflik Batin Kaneki Ken Karena Harus Memakan Manusia ... 50
3.3.4 Solusi yang Dilakukan Kaneki Ken dalam Menghadapi Konflik Batin ... 51
BAB 4 SIMPULAN ... 59
Daftar Pustaka ... 62
x ABSTRAK
Skripsi ini meneliti tentang konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam anime Tokyo Ghoul, Kaneki Ken, karya Sui Ishida. Penulis tertarik meneliti aspek tersebut karena setelah menonton anime tersebut penulis menemukan bahwa Kaneki Ken mengalami konflik batin yang disebabkan oleh sebuah kecelakaan yang pernah menimpanya dan pada akhirnya Kaneki harus menerima hal tersebut meskipun awalnya sangat sulit. Hal tersebut membuat penulis memutuskan untuk melakukan penelitian terhadap konflik batin tokoh utama dalam anime Tokyo Ghoul. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hal-hal apa saja yang mempengaruhi timbulnya suatu konflik batin serta bagaimana cara menghadapinya. Dalam skripsi ini data berupa anime Tokyo Ghoul dianalisis menggunakan teori psikologi milik Sigmund Freud. Teori tersebut digunakan untuk menganalisa id, ego, serta superego yang dialami Kaneki Ken. Langkah-langkah penelitian selanjutnya adalah dengan metode menyimak, yaitu dengan menonton, mendengarkan dan mengamati perilaku serta percakapan yang dilakukan oleh Kaneki Ken. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa melalui observasi serta kritik diri yang dipengaruhi oleh ego yang pada akhirnya bertugas mempertahankan kepribadian Kaneki Ken serta menjamin penyesuaian dengan lingkungan sekitar, serta untuk memecahkan konflik-konflik dengan realitas dan konflik-konflik antara keinginan-keinginan yang tidak cocok satu sama lain.
xi ABSTRACT
Tansil, Nia.2017. “Konflik Batin Tokoh Utama dalam Anime Tokyo Ghoul Karya Sui Ishida”. Thesis, Department of Japanese Studies Faculty of Humanities, Diponegoro University. The first advisor, Dr. Redyanto Noor, M. Hum. The second advisor Nur Hastuti, S.S, M.Hum.
This research discusses about Kaneki Ken’s personality conflict in Japanese anime’s Tokyo Ghoul by Sui Ishida. Kaneki is an ordinary university’s student. One day, an accident happened to him when he’s on a date with a girl named Rize, which is a ghoul. After that accident happened, Kaneki had to have a transplantation from Rize. It turns out that Kaneki have a different way to live before the accident. He couldn’t eat normally like any normal humans. In the beginning of the story, Kaneki showed that he couldn’t accept the change. The writer thought that something that change a lot in a reality would affect someone’s personality even in a real life.
The purpose of this research is to analyzing the problem about the conflict of personality from Kaneki Ken based on Tokyo Ghoul’s anime by Sui Ishida. The methods which used in this research are structural method and Sigmund Freud’s personality method.
The result shows that in the end, Kaneki’s battling with his own conflict through a self-observation and most of his personality was influenced by his ego. Kaneki’s ego have a responsibility of defending Kaneki’s personality, also to make sure that everything’s in how it supposed to be, to synchronize the conflicts with reality, and to match between conflicts with one and another desire.
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Anime merupakan animasi khas Jepang yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar yang berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita. Kata anime dituliskan dalam tiga huruf katakana a, ni, me, (アニ メ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris, animation, yang diucapkan
sebagai anime-shon (dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/ Anime).
Anime sangat digemari oleh berbagai kalangan. Baik anak-anak, remaja, hingga orang tua juga menyukai anime. Beberapa anime yang cukup terkenal di Indonesia antara lain, Detective Conan, Doraemon, Sailor Moon, Crayon Shinchan, dan masih banyak lagi. Seiring dengan berjalannya waktu, mulai banyak muncul anime-anime baru dengan berbagai ragam cerita yang menarik penikmatnya untuk menonton anime.
Alih wahana juga dapat dilakukan dari film ke novel, atau bahkan puisi yang lahir dari lukisan atau lagu dan sebaliknya. Disebutkan juga dalam alih wahana akan terjadi perubahan. Dengan kata lain akan tampak perbedaan antara karya yang satu dan karya hasil alih wahana tersebut (dikutip dari https://sastranusantara. wordpress.com/sastra/).
Salah satu anime baru yang sudah memiliki banyak penggemarnya adalah serial anime Tokyo Ghoul (東京喰種-トーキョーグール) karya Sui Ishida. Seperti
kebanyakan anime pada umumnya, Tokyo Ghoul awalnya juga merupakan manga (komik), musim pertamanya mulai disiarkan antara Juli hingga September 2014 dengan total dua belas episode. Lalu untuk musim keduanya, baru disiarkan pada tanggal 8 Januari 2015 dengan jumlah episode yang sama, yakni dua belas episode.
di kota Tokyo. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang konflik batin yang dialami Kaneki Ken pada awal kehidupannya sebagai ghoul. Untuk itu penulis akan menelitinya dalam judul “Konflik Batin Tokoh Utama dalam Anime Tokyo Ghoul Karya Sui Ishida”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah konflik batin yang dialami tokoh utama dalam anime Tokyo Ghoul, Kaneki Ken, karya Sui Ishida.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini meliputi objek material dan objek formal. Objek material berupa anime Tokyo Ghoul, sedangkan objek formalnya meliputi unsur naratif anime, seperti tokoh, latar, tema, serta amanat. Penelitian ini juga mencakup aspek psikologis tokoh utama yaitu konflik batin yang membicarakan alam bawah sadar dari tokoh utama dengan berpusat pada id, ego, serta superego dalam diri tokoh tersebut.
1.5 Landasan Teori
Teori struktural digunakan untuk menganalisis unsur naratif dalam cerita, seperti tokoh, latar, konflik, dan tema. Teori psikologi digunakan untuk menganalisis kepribadian serta konflik batin yang dialami oleh Kaneki Ken.
1.5.1 Tokoh
1.5.2 Latar
Film akan terasa hidup apabila terdapat setting atau latar yang meliputi tempat, waktu, dan social. Latar disebut juga sebagai tandas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan social tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams melalui Nurgiyantoro, 1995:216). Istilah ‘latar’ (setting) dalam arti yang lengkap meliputi aspek ruang dan waktu terjadinya peristiwa. Bagian dari teks dan hubungan yang mendasari suatu lakuan (action) terhadap keadaan sekeliling. Latar dapat menjadi lebih luas dari sekedar urutan lakuan; dan tidak tergantung pada arti dalam setiap peristiwa. Perumusannya, latar dipandang sebagai bagian jenis informasi (disamping background atau latar belakang, evaluation atau penilaina, dan collateral atau yang mengiringi/yang terjadi bersamaan); dimana atau where, kapan atau when, dan while saat atau waktu dalam masalah apa action (kejadian) itu ditempatkan (Satoto, 1983:55).
1.5.3 Konflik
menentukan kadar kemenarikan, kadar suspense, cerita yang dihasilkan. Konflik muncul akibat dari terjadinya kontradiksi dalam peristiwa yang dapat dipicu oleh factor alam, masyarakat, dan lingkungan sekitar maupun diri sendiri. Konflik adalah sesuatu yang dramatic, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan aksi dan reaksi balasan (Wellek melalui Nurgiyantoro, 1995:122).
1.5.4 Tema
Tema merupakan gagasan utama atau inti cerita atau makna utama yang tersirat salam suatu wacana naratif. Tema bersifat menjiwai keseluruhan cerita. Menurut Stanton dan Kenny (melalui Nurgiyantoro, 1995:67), tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Namun ada banyak makna yang dikandung dan ditawarkan oleh sebuah cerita (novel) itu, maka masalahnya adalah: makna khusus yang mana yang dapat dianggap sebagai bagian-bagian tema, sub-subtema, atau tema-tema tambahan, makna yang manakah dan bagaimanakah yang dapat dianggap sebagai makna pokok sekaligus tema pokok novel yang bersangkutan?
1.5.5 Psikologi
mental tersebut, yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Meskipun begitu, teori kepribadian menurut Sigmund Freud pada umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu: a) Id atau Es, b) Ego atau Ich, dan c) Superego atau Uber Ich. Isi Id adalah dorongan-dorongan primitive yang harus dipuaskan. Id dengan demikian merupakan kenyataan subjektif primer, dunia batin sebelum individu memiliki pengalaman tentang dunia luar. Ego bertugas untuk mengontrol Id, sedangkan superego berisi kata hati (Ratna, 2004:63). Untuk lebih rinci mengenai teori yang akan digunakan dalam penelitian ini, akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab II (tinjauan pustaka).
1.6 Metode Penelitian
(imajinasinya), demikian pula seorang peneliti teks sastra, menafsirkan ungkapan bahasa dalam teks tertentu (Noor, 2009:91).
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan bab ini adalah sebagai berikut.
Bab 1, pendahuluan. Bab ini memberikan gambaran secara umum tentang penelitian, bab ini terdiri dari tujuh subbab, yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2, tinjauan pustaka. Bab ini terdiri atas dua subbab, yaitu penelitian sebelumnya, dan landasan teori.
Bab 3, pembahasan. Bab ini memaparkan tentang pembahasan penelitian yang penulis lakukan, yaitu analisis konflik batin yang dialami Ken Kaneki dalam Tokyo Ghoul.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
Bab ini berisi dua subbab, yaitu subbab tinjauan pustaka yang memuat pemaparan tentang intisari penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini. Selanjutnya adalah subbab landasan teori, ada dua landasan teori dalam penelitian ini, yaitu teori struktural dan teori psikologi Sigmund Freud. Terdapat dua penelitian terdahulu yang dijadikan referensi, yaitu penelitian Ade Evani Januarifin (2016), dan penelitian Bahri Zumanto.
2.1 Penelitian Sebelumnya
Anime Tokyo Ghoul merupakan karya Sui Ishida ini baru disiarkan di televisi Jepang pada Juli hingga September 2014 untuk musim pertamanya. Sedangkan untuk musim kedua disiarkan pada 8 Januari 2015. Sayangnya anime ini tidak disiarkan di televisi nasional Indonesia.
tuturan direktif dan hubungan peserta tutur saat menuturkan tuturan direktif yang dilekati shuujoshi pada anime Tokyo Ghoul.
Teori psikoanalisis Sigmund Freud telah banyak digunakan oleh banyak peneliti dalam penyusunan skripsi. Salah satunya digunakan oleh mahasiswa Sastra Jepang Undip bernama Bahri Zumanto. Bahri menulis skripsi dengan judul “Konflik Batin Tokoh Aku Dalam Cerpen Izu no Odoriko karya Kawabata Yasunari. Dalam skripsinya, Bahri menggunakan metode psikoanalisis untuk membahas konflik batin dan pertentangan ego dan superego tokoh utama dalam menghadapi persoalan berdasar perspektif psikoanalisis.
Dari penjelasan diatas, dapat dilihat perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian kali ini. Perbedaan penelitian kali ini dengan skripsi Ade Evani terletak pada tema yang diambil. Skripsi Ade Evani membahas tentang tindak tutur yang terdapat dalam anime Tokyo Ghoul. Sedang penelitian kali ini akan membahas mengenai konflik batin tokoh utama anime Tokyo Ghoul, Kaneki Ken. Sementara perbedaan dalam skripsi Bahri Zumanto, terletak pada sumber data yang digunakan.
Melalui penjelasan diatas, jelas terlihat bahwa penelitian dan analisis yang akan dilakukan pada penelitian ini sejauh pengamatan peneliti belum pernah dilakukan sebelumnya.
2.2 Kerangka Teori
unsur-unsur pembangun yang terdapat pada anime Tokyo Ghoul. Teori psikologi sastra digunakan untuk menganalisis konflik batin tokoh utama anime Tokyo Ghoul, Kaneki Ken. Selain itu, digunakan juga beberapa teori pendukung lainnya.
2.2.1 Teori Struktur Fiksi
Analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini fiksi, dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik fiksi yang bersangkutan. Mula-mula diidentifikasikan dan dideskripsikan, misalnya, bagaimana keadaan peristiwa-peristiwa, plot, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang dan lain-lain. Setelah dicobajelaskan bagaimana fungsi masing-masing unsur itu dalam menunjang, makna keseluruhannya dan bagaimana hubungan antar unsur itu sehingga secara bersama membentuk sebuah totalitas kemaknaan yang padu. Misalnya, bagaimana hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lainnya, kaitannya dengan pemplotan yang tak selalu kronologis, kaitannya dengan tokoh penokohan, dengan latar,dan sebagainya (Nurgiyantoro, 2012:37). Dalam hal ini, anime juga memiliki unsur-unsur berupa plot, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain.
2.2.1.1Tokoh dan Penokohan
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan sebagai tindakan (melalui Nurgiyantoro, 2012:165).
Penokohan sebagai salah satu unsur pembangun fiksi dapat dikaji dan dianalisis keterjalinannya dengan unsur-unsur pembangun lainnya. Jika fiksi bersangkutan merupakan sebuah karya yang berhasil, penokohan pasti berjalin secara harmonis dan saling melengkapi dengan unsur lain, misalnya dengan unsur plot, tema, latar, sudut pandang, gaya, amanat, dan lain-lain (Nurgiyantoro, 2012:172).
Analisis struktural tokoh dan penokohan memiliki peran penting dalam penelitian kali ini karena keterlibatannya cukup besar dalam pembentukan cerita. Hal ini bertujuan supaya memperoleh gambaran mengenai tokoh dan karakter masing-masing.
2.2.1.2 Alur
menyelidiki kembali perjalanan seseorang yang seolah bergerak kembali kebelakang tanpa menurut urutan waktu.
2.2.1.3 Latar dan Pelataran
Latar atau setting yang disebut juga sebagai tandas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams melalui Nurgiyantoro, 2012:216). Unsur latar dapat dibedakan menjadi tiga unsur pokok, yaitu latar tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Sedangkan latar sosial, menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi (Nurgiyantoro, 2012:227-233).
2.2.1.4 Tema dan Amanat
mencari dan mengartikannya sendiri. Dalam mencari amanat implisit, penonton dituntut kepekaan dalam menghadapi persoalan yang dikemukakan.
2.2.1.5 Konflik
Konflik berasal dari bahasa Latin, configere, yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik timbul bila terjadi aktifitas yang tidak memiliki kecocokan, yaitu bila suatu aktifitas dihalangi atau diblok oleh aktifitas yang lain (Walgito, 2007:147). Dalam buku yang berjudul Psikologi Kelompok (2007:148), Walgito membagi konflik menjadi enam, yaitu; konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik inter group, konflik intra group, konflik antarorganisasi, dan konflik antar-negara.
2.2.2 Teori Psikoanalisis
Istilah “psikoanalisis” merupakan metode penelitian terhadap proses psikis (seperti misalnya mimpi) yang sebelumnya hampir tidak terjangkau oleh penelitian ilmiah (Freud dalam K. Bartens, 2006:3). Psikoanalisis merupakan teori kepribadian yang dikembangkan oleh Sigmund Freud yang menekankan bahwa manusia terdiri dari alam bawah sadar dan tidak sadar, selain itu struktur kepribadian terdiri dari id, ego, dan superego. Dalam istilah psikoanalisis tiga faktor ini dikenal dengan juga sebagai “instansi” yang menandai hidup psikis (Freud dalam K. Bartens, 2006:32).
2.2.2.1Id
Id merupakan wadah dari jiwa manusia yang terdiri dari dorongan-dorongan primitif. Dorongan primitif adalah dorongan yang ada pada diri manusia yang menghendaki untuk segera dipenuhi atau dilaksanakan keinginan atau kebutuhannya. Apabila dorongan tersebut dipenuhi segera, maka menimbulkan perasaan senang, puas, serta gembira. Sebaliknya, apabila tidak dipenuhi atau dilaksanakan dengan segera, maka akan terjadi sebaliknya (Freud, 1987:37).
2.2.2.2Ego
organisme memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan objektif. Orang lapar harus mencari, menemukan dan memakan makanan untuk menghilangkan rasa lapar. Hal ini berarti orang harus belajar membedakan antara gambaran ingatan tentang makanan dan persepsi actual terhadap makanan, seperti yang ada didunia luar. Setelah melakukan pembedaan, maka perlu mengubah gambaran ke dalam persepsi yang terlaksana dengan menghadirkan makanan di lingkungan. Dengan kata lain, orang mencocokkan gambaran ingatan tentang makanan atau minuman yang dialaminya melalui panca indera (Freud, 1954:65).
Dilihat dari fungsinya, ego berfungsi sebagai eksekutif. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai eksekutif, ego berusaha mengintegrasikan tuntutan id, superego, dan dunia luar yang bertentangan. Ego merupakan bagian id yang terorganisasi yang hadir untuk memajukan tujuan-tujuan id (Freud, 1954:66).
2.2.2.3Superego
ketimbang dengan kenyataan, serta mendorong individu pada kesempurnaan. Selain itu, ada pula faktor dari luar berupa kecemasan.
2.2.3 Kecemasan
BAB 3
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM ANIME TOKYO GHOUL
Tokyo Ghoul bercerita tentang kehidupan seorang remaja bernama Kaneki Ken. Pada awalnya Kaneki Ken merupakan mahasiswa biasa yang mempunya seorang teman dekat bernama Nagachika Hide. Suatu hari, Kaneki dan Hide sedang mengobrol disebuah kedai kopi bernama Kedai Anteiku. Mereka membicarakan tentang seorang gadis yang ditaksir oleh Kaneki. Hide menertawai Kaneki ketika ia mendengar bahwa Kaneki berencana membawa kencan gadis tersebut ke toko buku. Tidak lama kemudian gadis yang dimaksud pun datang di kedai kopi Anteiku.
Kaneki Ken tidak pernah menyangka pertemuannya dengan Rize Kamishiro, akan mengubah kisah hidupnya. Rize Kamishiro merupakan sosok ghoul, yaitu makhluk berwujud manusia yang membunuh dan memakan daging manusia. Sebuah kecelakaan terjadi dan dokter yang menangani Kaneki Ken membuat keputusan untuk mentransplantasikan sebagian organ tubuh Rize Kamishiro ke tubuh Kaneki. Setelah pulih dari kecelakaan tersebut, Kaneki mulai sadar bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Ketika ia memakan makanan manusia biasa, ia merasa mual. Suatu hari Kaneki bertemu dengan pengelola kedai kopi “Anteiku”, Yoshimura dan pegawainya, Touka Kirishima. Selanjutnya mereka mengajarkan Kaneki tentang bagaimana menghadapi kehidupan barunya sebagai ghoul.
penolakan dan penyangkalan Kaneki terhadap kenyataan sangat mencolok. Mulai dari memaksakan diri untuk tetap makan makanan manusia, menahan diri untuk tidak membunuh dan memakan daging manusia, hingga kesedihan yang dirasakan Kaneki tentang persahabatannya dengan Hide Nagachika. Maka dari itu, peneliti ingin mengungkapkan kepribadian tokoh utama ini.
3.1 Analisis Struktural Anime “Tokyo Ghoul”
3.1.1 Tokoh dan Penokohan
Tokoh utama dalam anime Tokyo Ghoul ini adalah Kaneki Ken. Hal ini terlihat sangat mencolok sekali karena Kaneki sering sekali muncul dalam setiap scene. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan berfokus pada karakter tokoh utamanya saja. Kemunculan pertama Kaneki digambarkan ketika ia dan sahabatnya, Hide, sedang mengobrol disebuah kedai kopi bernama Anteiku. Mereka sedang membicarakan seorang gadis, yang disukai Kaneki, Rize Kamishiro. Hide menertawakan rencana Kaneki untuk mengajak Rize berkencan di toko buku. Berikut adalah percakapan Kaneki dengan Hide saat pertama kali muncul dalam episode pertama.
Kaneki: そんなに笑わらうことがないだろう。
Sonna ni warau koto ga nai darou. Tidak ada yang lucu, kan?
Hide: だって、お前まえ初はつデットで本屋ほ ん やはないだろう。
Datte, omae hatsu detto de honya wa nai darou
Soalnya, mana ada orang yang mau kencan pertama ditoko buku, kan? Kaneki: 何なんで、 喜よろこぼうかもしれないだろう。
Hide: 断言だんげんしよう、それはない、きゃっくだ。
Dangenshiyou, sorewanai, kyakku da.
Biar kuberitahu, itu tidak akan terjadi. Kasus ditutup.
Kaneki: へええ。じゃあ、まず、ビッグガールは二人ふ た りで、ハンバー
ガーを食たべ。
Hee, jaa, mazu, biggu gaaru wa futari de, hanbaagaa wo tabe. Kalau begitu, pertama akan kuajak ke Big Girl berdua, lalu makan hamburger.
Hide: ふふふ。
Fufufu Ha ha ha
Kaneki: 真面目ま じ めに答こたえたんだろう。
Majimeni kotae tan darou. Aku ini serius.
Hide: いいや、いいえ、お前まえららしいくっていい。だが、デットと
しては、失敗しっぱいだ。
Iiya iie, omaera rashikutte ii. Daga, detto toshitewa shippai da.
Tidak tidak, itu hebat, sama sepertimu. Tapi kalau kencanmu begitu sih tidak ada gunanya.
Kutipan diatas menunjukkan bahwa pertemanan antara Kaneki dengan Hide sangat dekat. Hide tanpa ragu menertawakan rencana kencan Kaneki. Bahkan Hide juga berani mengatakan secara gamblang bahwa kencan tersebut akan gagal.
Kaneki hanya punya satu teman dekat, Nagachika Hide. Saat itu, Kaneki sedang berjalan kembali menuju ke kampus lagi setelah terjadinya kecelakaan yang menimpanya. Saat ia sedang mengamati dua orang gadis sedang bersantai sambil makan sandwich, Hide datang tiba-tiba menghampirinya, kemudian ingatan masa lalu Kaneki tentang awal persahabatannya dengan Hide memasuki pikirannya. Berikut adalah percakapan antara Kaneki dengan Hide ketika mereka bertemu kembali setelah terjadinya kecelakaan yang menimpa Kaneki;
Hide: ねえカネキ、どんだけサボってだけが止とめる、おれの身みにも慣な
れった。 兎うさぎは寂さびしいと死因し い んじゃいよだそ。
Nee Kaneki, don dake sabotte dakega tomeru? Ore no mi ni mo naretta, usagi wa sabishii to shiinjai yo da so.
Hei Kaneki, berapa lama kamu mau bolos sialan? Aku sudah terbiasa, sampai-sampai ketika kelinci kesepian, mereka akan mati.
Kaneki: ヒデ、ごめんごめん。
Hide, gomen gomen. Hide, maaf, maaf,
Hide: ぜっか、なんだその眼帯がんたい?おしゃでさんか?お前まえがいないや
だ暇ひまで暇ひますぎ。。。。
Zekka, nanda sono gantai? Oshadesanka? Omae ga inai ya da hima de hima sugi, Dan penutup mata apaan itu? Kau bergaya? Saat kau menghilang, aku sangat bosan sebelum aku menyadarinya,
Kaneki (dalam hati): ごめっ て、 あれ、 いつだけ?毎日まいにちもこんなこと 。 。 。 Gomette, are, itsudake? Mainichi mo konna koto….
Episode 2, 08:00-08:16
Kutipan diatas menunjukkan bahwa ketika Kaneki merasa sendiri, selalu ada Hide yang menemaninya. Hal ini bahkan sudah terjadi sejak mereka kecil.
Kaneki juga termasuk karakter yang cukup sensitif. Dia merasa tersentuh ketika Hide bertanya apakah ia makan dengan baik sebab Kaneki terlihat kurang sehat. Berikut adalah percakapan ketika Hide menanyai Kaneki;
Hide: カ ネ キ 、 お前まえちゃんと 飯めしく てるか。 Kaneki. Omae chanto meshikuteruka? Kaneki, apa kau makan dengan benar? Kaneki: へええ
Hee Eh?
Hide: 顔かおりをやばいぜ、 糾 問きゅうもんくをねっと 体からだもたねぞ。
Kaori wo yabai ze, kyuumon ku wo netto karada mo ta nezo. Kau terlihat pucat, kau harus makan atau kau sakit.
ない振ふりをして、僕ぼくはきずかってくれる。もし僕ぼくは人間にんげんでなくな ったら、もう一緒いっしょにあることもなくなってしまうのか?
Mukashi kara soudata, Hide wa myounatta koto de, kangasuru to in da, hito no kimochi ga wakari sugiru kara, aite nani mo kizukanai furi wo shite, boku wa kizukattekureru. Moshi, boku wa ningen de nakunattara, mou isshoni aru koto mo nakunateshimau no ka?
Dia selalu seperti itu, Hide orang yang peka dalam beberapa hal aneh. Dia sangat peka terhadap orang lain, jadi, dia pura-pura tidak mengetahui apapun. Jika aku berhenti jadi manusia, apakah kami tidak bisa lagi berjalan bersama?
Episode 2, 08:50-09:20
Kutipan diatas menunjukkan Kaneki merasa tersentuh sebab Hide menyadari adanya perubahan yang terjadi pada dirinya. Meskipun perubahan itu merupakan hal kecil. Kaneki lantas merasa khawatir sebab apabila dirinya menjadi ghoul, ia takut persahabatan mereka harus berakhir.
dan menyayangi teman masa kecilnya itu. Berikut adalah percakapan sebelum perkelahian antara Kaneki dengan Nishio;
Nishio: 悪わるいなカネキ、お前まえの食くえもよごしちまたは。此奴こ い つとは付つき合あ い長ながいんだろう、親友しんゆう何なんだろう。一体いったいいつくよってだたんだ。な、 教
おし
えてくれよカネキ、どこからくつもりだった。な、な、な。
Warui na Kaneki, omae no kue mo yogoshichimata wa, koitsu to wa tsukiai nagain darou, shinyu nandarou? Ittai, itsuku youttedatanda? Na, oshiete kure yo Kaneki, doko kara kutsumoridatta? Na? Na? Na?
Maaf tentang itu Kaneki. Aku telah membodohi makananmu disini. Kamu sudah lama mengenalnya kan? Kamu teman baiknya kan? Tapi kapan kamu akan memakannya? Nah, beritahu aku Kaneki, apa yang akan kamu makan dulu? Ha? Ha? Ha?
Kaneki: ヒデは食くえものじゃない。その足あしを解とけろ。
Hide wa kuemono janai. Sono ashi wo tokero. Hide bukan makanan. Singkirkan kakimu. Nishio: どの足あし。
Dono ashi? Kaki?
Kaneki: 止やめろ。
Yamero. Hentikan!
Kutipan diatas menunjukkan bahwa Hide sangat berharga bagi Kaneki. Ia pun mati-matian berusaha untuk menyelamatkan Hide.
Kaneki merupakan tokoh yang baik hati, ia bahkan mau menolong Nishio ketika suatu hari saat Kaneki sedang berjalan, ia melihat Nishio sedang dikeroyok oleh dua ghoul. Meskipun awalnya dia ragu, Kaneki tetap menolong Nishio pada akhirnya lewat suatu perkelahian. Berikut adalah percakapan sebelum terjadinya perkelahian antara Kaneki dengan dua ghoul sesaat sebelum menolong Nishio;
Kaneki (dalam hati): ニシオ先輩せんぱい。
Nishio senpai! Nishio senpai!
Ghoul 1: じゃあこちのでからいきますかね。
Jaa, kochi no de kara ikimasuka ne. Nah bagaimana kalau tangannya dulu, Ghoul 2: ふふ
Fufu Haha.
Kaneki: ああのすみません少しやりすぎじゃないですかね。
A, ano sumimasen, sukoshi yarisugi janai desukane?
Anu, permisi, bukankah kalian sudah sedikit keterlaluan ya? Nishio: カ、カネキケン
Ka, Kaneki Ken Ka, Kaneki Ken
Ghoul 1:てめえ、くそんニシキのなかなか何なんてね。
Temee, kuson nishiko no naka naka nante ne?
Apakah kau temannya si sampah Nishiki ini atau semacamnya?
Kaneki: あっ、いいや、そいえわけじゃあ
Aa, iiya, so ie wake jaa. Tidak, tidak juga.
Ghoul 1: じゃあ、邪魔じ ゃ ましねでもらるかな、せっかくの共食と も ぐいをよ。
Jaa, jamashine de moraru ka na, sekkaku no tomogui wo yo.
Kalau begitu, bisakah kau tidak mengganggu kami, kami baru saja ingin memakannya.
Tomogui? Memakannya?
Episode 5, 06:03-06:38
Kutipan diatas menunjukkan, meskipun Nishio pernah melukai Hide serta hampir membunuh Kaneki, Kaneki masih mau menolong Nishio yang tengah sekarat dikepung kawanan ghoul yang akan memangsanya.
3.1.2 Alur
Hide: お前まえさ、学校がっこうでいつも一人ひ と りで本ほんを読よんでるよな。
Omae sa, gakko de itsu mo hitori de hon wo yonderu yo na. Hei kau, kau selalu membaca buku sendiri saat disekolah ya? Kaneki: 悪わるい。
Warui?
Apa salahnya?
Hide: じゃあなくて、俺おれ、こちにひっこしてとばかりだから友達ともだちい
ないんだ。だから、友達ともだちなってくるない。
Jaa nakute, ore kochi ni hikkoshite to bakari dakara tomodachi inain da. Dakara, tomodachi natte kuru nai?
Bukan begitu, aku kesini karena aku tidak punya teman. Jadi maukah kau jadi temanku?
Kaneki: うん、いいよ。
Un, iiyo. Hmm, tentu.
Hide: おおさ。俺おれ、ナガチカヒデヨシ。ヒデでいぜ、よろしくな。
Oosa, ore Nagachika Hideyoshi. Hide de ize, yoroshikuna. Bagus, aku Nagachika Hideyoshi. Panggil saja Hide. Senang berkenalan denganmu.
Kaneki: うん、よろしくヒデ。
Un, yoroshiku Hide.
Ya, senang berkenalan denganmu, Hide.
Kutipan diatas menggambarkan kilas balik ketika Kaneki pertama kali berkenalan dengan Hide.
3.1.3 Latar dan Pelataran
Latar yang akan dibahas pada skripsi ini adalah latar tempat yang bernama kedai Anteiku. Kedai kopi ini milik ghoul tua bernama Yoshimura yang lebih sering dipanggil Tenchou, memiliki peranan penting baik dalam aspek pembentukan kepribadian Kaneki Ken maupun dalam aspek cerita anime itu sendiri. Kedai kopi Anteiku dikelola oleh beberapa ghoul yang juga membentuk suatu komunitas sendiri. Dimana komunitas ini lebih memilih hidup bersama dengan manusia normal daripada hidup seperti kebanyakan ghoul lainnya yang memangsa manusia. Mereka bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Bahkan beberapa pelanggan kedai Anteiku sendiri juga manusia biasa. Sebab kopi merupakan satu-satunya hal yang bisa dinikmati baik oleh manusia maupun ghoul.
Tenchou: トウカちゃん運はこんでくれたんだ。
Touka chan hakonde kuretanda.
Touka chan membawamu kembali kesini. Kaneki: ヒデは。
Hide! Boku wa koko no tokoro zutto kuufuku ni wo suwarette ittandesu. Tokuni ano toki wa. Shinu sono gurai uete, jibun demo wake ga wakaranakutte. Soshite Hide wo, demo ima mataku sore ga naindesu. Kuchi nitsuite itai tachi, shoujiki ni kotaete kudasai, boku ga nete iru aida ni nani wo?
Hide! Aku sudah terserang kelaparan ini sepanjang waktu. Khususnya untuk saat itu. Aku sangatlah lapar, kupikir aku akan mati. Aku bahkan tidak sadar apa yang kulakukan. Lalu, aku pergi setelah Hide. Tapi sekarang itu sudah benar-benar hilang. Darah yang berada dalam mulutku, kumohon, beritahu aku sejujurnya, apa yang anda lakukan ketika aku Jibun ga nani mo no kaishiri nasai.
Kaneki: 僕ぼくは友達ともだちを傷きずつけったないんです。だからもうヒデと一緒いっしょ にいられない。でもグールの世界せ か いにも入はいれない。人間にんげんでも、グー ルでもない。僕ぼくは一人ひ と りだ。僕ぼくは今いまそうだってどこにもない。
Boku wa tomodachi kizutsuketta nain desu. Dakara, mou Hide to isshouni irarenai. Demo, guuru no sekai ni mo hairenai. Ningen demo, guuru demonai, boku wa hitori da! Boku wa ima soudatte doko ni mo nai! Aku tidak ingin melukai temanku. Itu berarti aku tidak bisa disekitar Hide lagi. Tapi aku juga tidak bisa memasuki dunia ghoul. Aku bukanlah manusia, dan juga bukan ghoul. Aku sendirian. Tidak ada tempat untukku sekarang.
Sorewa chigau. Kimi wa guuru demo aru ningen demo aru da. Futatsu no sekai ni basho moteru ta da hitori mo sonzai nandayou. Anteiku ni kinasai. Kimi no iri basho mamoru michi ni mo kitotsu nagaru hazu dayou. Soshite, kimi ni watashitachi no koto wo motte shite hoshii. Wareware ga tada no ueta ke mono kadouka. Dou kana? Mazu wa oishii koohii no iru kata kara oboete miru to iu no wa.
Itu tidak benar. Kau adalah manusia dan ghoul. Kau adalah orang dan satu-satunya yang punya tempat di dua dunia. Bergabunglah dengan Anteiku. Aku yakin ini akan mengarahkanmu ke jalan dimana kau bisa menjaga tempatmu. Aku juga ingin kau mengerti lebih banyak tentang kami, untuk melihat bahwa kami bukan hanya binatang buas. Bagaimana? Kalau kau mau, kau akan memulai belajar bagaimana cara membuat secangkir kopi lezat.
Kaneki: ええと、僕ぼくでもできますか。
Eeto, boku demo dekimasuka?
Episode 2, 19:07-21:14
Kutipan diatas menunjukkan bahwa pada saat Tenchou menawari Kaneki untuk bergabung dengan Anteiku. Dia juga menjelaskan bagaimana Kaneki akan diajari banyak hal tentang kehidupan ghoul.
3.1.4 Tema dan Amanat
Amanat yang terkandung dalam anime ini adalah, bahwa kita harus menghargai adanya sebuah perbedaan dalam kehidupan, bukan malah menjadikannya alasan untuk menjatuhkan satu sama lain. Seperti kelompok ghoul yang tergabung dalam organisasi dibawah naungan kedai Anteiku. Meskipun mereka ghoul, ada keinginan yang kuat untuk bisa hidup bersama dengan manusia biasa. Seperti yang dikatakan oleh Tenchou pada Kaneki dalam percakapan berikut:
Tenchou: 大事なこと一つ、アンテイクはただ木佐店じゃない。二
十区のグールが集群場所でもあるんだ、なかまどしてね。勿論人間 の客先もくいつかの君もそうだたね。
Daiji na koto hitotsu, Anteiku wa tada kisaten janai. Ni juu ku no guuru ga shuugun basho demo arunda, naka mado shitene. Mochiron, ningen ni kyakusan mo ku itsuka no kimi mo soudatane.
Ada satu hal yang penting, Anteiku bukanlah kedai kopi biasa. Ini adalah tempat dimana ghoul distrik dua puluh berkumpul, tempat berbagi kebersamaan. Tentu saja pelanggan manusia juga diperbolehkan masuk. Sama seperti yang kau lakukan, bukan?
Kaneki: あの、グールは世間からみょうっかくすべきなんじゃ、それ
ならに人間のお客さん。
Ano, guuru wa seken kara myoukkaku subekinanja, sorenara ni ningen no okyakusan.
Ghoul harus menyembunyikan dirinya dari dunia ini bukan? Meskipun begitu, anda tetap melayani pelanggan manusia.
Tenchou: 人もようで意義りには彼でもことを学ぶしちようなある。
人間は我々グールにとってはいきた教本なんだ。それにね私が好き なんだよう、人がね。
Hito mo youde igi ri niwa, kare demo koto wo manabu shichi youna aru. Ningen wa wareware guuru ni totte wa ikita kyouhon nanda. Sore ni ne, watashi ga suki nanda, hito ga ne.
Episode 3, 02:44-03:20
Kutipan diatas secara tidak langsung menunjukkan tentang amanat yang terkandung dalam anime ini.
3.2 Kepribadian Kaneki Ken dalam Anime Tokyo Ghoul
Kaneki Ken adalah seorang mahasiswa yang memiliki kehidupan biasa. Namun, suatu hari ketika ia sedang disebuah kedai kopi bernama Anteiku bersama sahabatnya, Nagachika Hide, Kaneki melihat seorang gadis berambut ungu bernama Rize. Sembari mengobrol dengan Hide, ia mengutarakan keinginannya untuk dapat berkencan dengan Rize.
Kaneki: そんなに笑わらうことがないだろう。
Sonna ni warau koto ga nai darou. Tidak ada yang lucu, kan?
Hide: だって、お前まえ初はつデットで本屋ほ ん やはないだろう。
Datte, omae hatsu detto de honya wa nai darou.
Soalnya mana ada orang yang mau kencan pertama di toko buku, kan? Kaneki: 何なんで、 喜よろこぼうかもしれないだろう。
Hide: 断言だんげんしよう、それはない、きゃっくだ。
Dangenshiyou, sore wa nai, kyakku da.
Biar kuberitahu, itu tidak mungkin, kasus ditutup.
Kaneki: じゃあ、まず、ビッグガールは二人ふ た りで、ハンバーガーを食た
べて。
Jaa, mazu, biggu garu wa futari de, hanbaagaa wo tabete. Kalau begitu, pertama, akan kuajak ke Big Girl berduaan, lalu makan hamburger.
Hide: はははは.
Hahahaha. Hahahaha.
Kaneki: 真面目ま じ めに答こたえたんだけど。
Majimeni kotaetan dakedo. Aku ini sudah serius.
Hide: いいや、いいえ、お前まえらいらしくていい。だが、デットとし
ては失敗しっぱいだ。
Iiya, iie, omae ra irashikute ii. Da ga, detto to shite wa shippai da. Tidak, itu hebat, hebat sama sepertimu. Tapi kalau kencanmu begitu sih tidak ada gunanya.
Kutipan diatas merupakan salah satu contoh id dalam bentuk harapan Kaneki untuk bisa berkenalan serta kencan dengan Rize.
Pada akhirnya Kaneki berhasil berkenalan dan mengajak kencan Rize. Kaneki merasa gugup ketika berduaan dengan Rize.
Rize: 今日き ょ うはありがとうございました。
Kyou wa arigatou gozaimashita. Terima kasih banyak untuk hari ini.
Kaneki: こ、こちらこそ。た、楽たのしいかったです。
Ko, kochira koso. Ta, tanoshiikatta desu. Sa-sama-sama. I-ini menyenangkan.
Rize: 実じつは私、最近さいきん事件じ け んのあった場所ば し ょの近ちかくに住すんでいて。
Jitsu wa watashi, saikin jiken no atta basho no chikaku ni sundeite. Sebenarnya, aku, tinggal didekat lokasi-lokasi insiden tersebut. Kaneki: あ、グール。
A, guuru? Oh, ghoul?
Kutipan diatas menunjukkan kegugupan Kaneki ketika mereka akan pulang. Perasaan gugup juga merupakan representasi dari id.
Di suatu malam, ketika Kaneki berjalan-jalan untuk mengurangi kesedihannya akan rasa lapar yang melanda, tiba-tiba ia mencium suatu bau yang sungguh enak. Kaneki merasa bau itu seperti bau masakan ibunya. Namun ternyata Kaneki salah. Bau itu justru berasal dari sosok ghoul yang sedang memangsa manusia. Hati Kaneki terkejut ketika ia tertarik dengan bau mayat manusia.
Kaneki: ひと人。 殺ころして。 肉にくを。 僕ぼく、 何なにを、 このじゃあ待まっ て。 この濃こいを、 始はじめて
Hito, koroshite, niku wo! Boku, nani wo, kono jaa matte. Kono koi wo, hajimete kagu noni, doko ka natsukashiyouna, marude okaasan wo teryouri no miyou na yasashi kaori. Boku mo taberareru, nani ka ga aru! Doko da? Doko da? Doko da? Chikai. Ghuuru, ningen, shitai no kaori nitsureteitai nante?
Bunuh seseorang, makan mereka. Apa, yang aku? Rasanya aku seperti… Bau itu, baru pertama kalinya kucium, tapi terasa tidak asing. Aroma manis seperti masakan ibu. Ada sesuatu disini yang bisa kumakan! Dimana? Dimana? Dimana? Sudah dekat! Ghoul, manusia, kenapa aku bisa tertarik aroma mayat?
Kutipan diatas menunjukkan keterkejutan yang bercampur dengan perasaan kecewa karena Kaneki tertarik oleh aroma mayat yang sedang dimangsa sesosok ghoul. Perasaan kaget dan kecewa merupkan wujud id yang disebabkan oleh perasaan lapar dan keinginan untuk merealisasikan ego dengan memakan mayat tersebut. Namun ego tersebut bertentangan dengan superego Kaneki yang nampak ketika ia berusaha untuk tidak menerima potongan mayat yang ditawarkan kepadanya.
Kaneki mengharapkan kehidupan yang lebih baik ketika ia sedang bersama organisasi ghoul yang bermarkas di kedai kopi Anteiku. Hal ini ditunjukkan melalui kepedulian pemilik kedai Anteiku yang memberi Kaneki makanan dan secangkir kopi untuk meredakan rasa laparnya, seperti pada dialog berikut:
Tenchou: コーヒ ーは嫌きらいかな。 Kaneki kun,kono koohii wo yoku mite wa. Dou omou?
Kaneki kun, perhatikan baik-baik kopi ini. Bagaimana menurutmu? Kaneki: と ても美味お いしいそう です。 Oishii. Oishii desu. Nani wo tabetemo hidoi ajidatan ni.
Enak. Ini enak. Tapi, apapun yang kumakan, rasanya mengerikan.
Ghuuru wa mukashikara kohi dake wa oishii ajiwaerun dayou, ningen no youni ne. Demo, kore dake dewa kuufuku wi mitashikoto wa dekinai, dakara..
Selama berabad-abad kopi adalah satu-satunya hal yang manusia dan ghoul bisa nikmati. Namun kita tidak bisa memuaskan kelaparan kita hanya dengan minum. Maka dari itu,
Kaneki: これは。 Kore wa? Apa itu?
Tenchou: ひつよう必要になっ たら、 またきなさい、 えんどえらないから。 Hitsuyouninattara, mata kinasai, endo eranai kara.
Jika kamu butuh lagi, datanglah kembali, kau tak perlu sungkan.
Episode 2, 04:29-05:33
Kaneki Ken merupakan tokoh yang peduli terhadap sesamanya. Kaneki bermaksud meminta maaf pada Hinami karena ia telah tidak sengaja masuk kamar Hinami ketika Hinami sedang menyantap daging manusia. Sebagai bentuk permohonan maaf, Kaneki membuatkannya secangkir kopi. Ketika sedang bercakap-cakap, Kaneki melihat buku yang sedang dibaca oleh Hinami. Kemudian Hinami menanyakan beberapa kata yang tidak ia pahami maksudnya. Melihat semangat belajar Hinami, Kaneki menawarkan diri untuk mengajari Hinami, seperti pada dialog berikut:
Kaneki: にじ虹のモノ クロさないか。 “Niji no Mono Kuro” sa nai ka?
Bukankah itu buku “Pelangi Satu Warna”? Hinami:う ん。
Hinami chan, Takatsuki no yomunda? Nai yo muzukashii na noni, sugoi ne. Aa, kore wa tanpenshuu da shi, hikaku teki you miyou suikara. Hinami chan wad ono hanashi ga suki na no?
Hinami chan, kau suka membaca buku Takatsuki? Melihat betapa sulitnya dibaca, itu mengagumkan sekali. Oh tetapi didalamnya berisi cerita pendek, jadi mungkin lebih mudah. Apa cerita yang Hinami chan paling sukai?
Hinami: ええと 、 こよ 時ときあめ雨。 Eeto, koyo toki ame.
Ee, Waktu Hujan Di Malam Hari.
Kaneki:こよ 時ときあめ雨。 ああ、 小夜時雨さ よ し ぐ れ、 黒くろい
野羊
や ぎの卵
たまごプロトタイプになったやたね。
Koyo toki ame? Aa, sayoshigure, kuroi yagi no tamago purototaipu ni natta yatane.
Hinami: プロトタイプ。 小夜時雨さ よ し ぐ れ。 あの、 これは何なんて読よむですか。 Purototaipu? Sayoshigure. Ano, korewa nante yomu desuka? Prototype? Hujan Saat Matahari Terbenam, anu, bagaimana kamu membaca ini?
Kaneki: あじさい、 だよう 。 Ajisai, dayou.
Dibaca, semak. Hinami: お花はなの。 Ohanano? Seperti bunga?
Kaneki: う ん。 偉えらいね。 ちゃんと メモしてるんだ。 Un! Erai ne, chanto memo shiterunda. Ya! Luar biasa, kamu bahkan mencatatnya.
Hinami: がっこう学校行いっ てないから、 覚おぼえたこと これに書かけるの。 Gakko ittenai kara, oboeta koto kore ni kakeru no.
Aku tidak sekolah, jadi aku menulis apa yang kupelajari disini.
Kaneki: そう なんだ。 そう だヒ ナミ ちゃん時々ときどきこう やっ て字じをしてあげよう か。 Sounanda. Souda Hinami chan, toki doki kouyatte ji wo shite ageyou? Begitu ya. Oh ya Hinami chan, apa kau ingin aku mengajarimu kata-kata seperti ini?
Hinami: ほんとう本当。 お兄にいちゃん、 あり がと う 。 Hontou? Oniichan, arigatou.
Benarkah? Kakak, terima kasih.
Kutipan diatas menunjukkan wujud dari superego yang dilihat dari ketulusan pribadi Kaneki ketika mengajari Hinami belajar membaca hal-hal yang tidak Hinami pahami.
Kaneki merasa cemas ketika suatu hari Tenchou menyuruhnya untuk berbelanja bahan makanan. Sebab Kaneki masih belum sanggup bila ia harus membunuh manusia untuk memenuhi kebutuhan makannya.
Tenchou: そう だカネキく ん、 今日きょうは 残 業ざんぎょうをお願ねがいしてもいいかな。 Souda Kaneki kun, kyou wa zangyou wo onegai shitemo ii ka na? Oh ya Kaneki kun, hari ini bisakah kau berada disini lebih lama? Kaneki: はい、 かまいませんけど。
Biasanya aku menyuruh Touka chan, tapi dia sedang sibuk belajar untuk ujian. Aku ingin kau menggantikannya berbelanja bahan makanan.
Kaneki: しょくじ食事を 調 達ちょうたつ。 僕ぼくは人ひところ殺せわ。
Shokuji wo choutatsu? Boku wa hito korose wa!
Belanja bahan makanan? Aku tidak bisa membunuh siapapun!
Tenchou: いいや、人を傷つくことではない。アンテイクは人をかれ
ない田舎者ために食材を調達している。その質をせは分かってく れるね。
Iiya, hito wo kizutsuku koto dewanai. Anteiku wa hito wo karenai inakamono tameni shokuzai wo choutatsu shiteru. Sono shichi wo se wa wakatte kureru ne.
Episode 3, 09:14-09:45
Kutipan diatas menjelaskan bahwa perasaan cemas yang muncul dianggap sebagai tanda bahaya yang mengerahkan mekanisme-mekanisme pertahanan dari ego. Perasaan cemas muncul sebagai bentuk dari id ketika Kaneki mengira bahwa dirinya akan disuruh untuk membunuh orang yang kemudian diputuskan oleh pertahanan ego Kaneki bahwa ia tidak akan membunuh siapapun.
Berdasarkan keseluruhan anime Tokyo Ghoul musim pertama tentang tokoh Kaneki Ken ini, peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar kepribadian Kaneki dipengaruhi oleh superego-nya dalam menghadapi setiap pertentangan-pertentangan antara id dan ego Kaneki.
3.3 Konflik Batin Kaneki Ken dalam Anime Tokyo Ghoul
kecemasan-kecemasan serta solusi untuk menghadapi konflik batin tokoh Kaneki Ken. Untuk menganalisis konflik-konflik batin, kecemasan, dan cara-cara mengatasi yang dilakukan oleh Kaneki Ken, penulis menggunakan prinsip-prinsip psikologi Sigmund Freud seperti id, ego, superego kecemasan, serta observasi dan kritik diri.
3.3.1 Konflik Batin Kaneki Ken Menghadapi Kenyataan Menjadi Ghoul
Selama dirawat dirumah sakit, Kaneki tidak bisa menikmati makanan yang diberikan rumah sakit kepadanya. Makan sesuap pun membuatnya mual. Lalu ketika dokter Kano memeriksanya, dokter mengatakan bahwa itu adalah hal yang wajar sebab Kaneki telah melewati sebuah kecelakaan serius. Dokter Kano menyarankan Kaneki untuk menikmati masa penyembuhannya. Namun Kaneki merasa yakin, sesuatu telah berubah pada dirinya semenjak kecelakaan yang dialaminya bersama Rize.
Kaneki: とくに問題もんだいないし。あの日ひのリゼさんとのできことが、
全部ぜ ん ぶ嘘うそだたんじゃないかって思おもえってくる。だけど、確たしかなるあ るから何なにかが、何なにかがへんだ。
Toku ni mondai nai shi? Ano hi no Rize san to no deki koto ga zenbu uso datan janai katte, omoette kuru. Dakedo, tashika naru aru kara, nani ka ga, nani ka ga hen da.
Episode 1, 13:39-14:00
Kutipan diatas menunjukkan, keyakinan Kaneki akan perubahan yang dialaminya merupakan wujud dari ego yang bersifat sadar. Sementara ingatan terhadap kecelakaan yang dialaminya merupakan wujud aktifitas pra-sadar ego Kaneki.
Keanehan dan keyakinan bahwa sesuatu telah menimpanya membuat Kaneki sangat yakin terlebih ketika ia mendengarkan percakapan di televisi mengenai ghoul, bahwa apabila ghoul memakan makanan manusia, akan membuat ghoul merasa mual. Kaneki lantas mengambil beberapa makanan yang ia miliki dan mulai memakannya. Dan ketakutan atas dugaannya menjadi kenyataan, tidak satupun makanan yang ia makan terasa enak seperti biasanya.
Televisi: にんげん人間の食たべ物ものを食たべると めちゃく ちゃまず食くう 感かんじるんだ。 Ningen no tabemono wo taberu to, mechakucha mazu kuu kanjirunda. Saat mereka memakan makanan manusia, mereka menganggapnya terasa sangat tidak enak.
Tidak. Ini pasti bohong.
Episode1, 13:40-15:50
Kutipan diatas menunjukkan bahwa kekhawatiran bahwa Kaneki sekarang adalah sesosok ghoul menjadi kenyataan.
Untuk mengabaikan rasa laparnya, Kaneki berjalan-jalan di kota. Namun, keadaan kota yang ramai, membuat Kaneki hampir tidak bisa menahan rasa laparnya. Sebelum ia kehilangan kendali dan membunuh, Kaneki berlari pulang. Sesampainya dirumah ia merenungkan sambil mengingat-ingat atas apa yang terjadi pada dirinya sambal menatap cermin kamar mandi. Kaneki mendapati sebelah matanya berubah menjadi merah seperti mata ghoul. Kaneki menyadari, bahwa pisau pun tidak akan mempan jika ia berusaha bunuh diri.
Kaneki:なんだよ。経緯だ分かってるんだ。だったら。だったら。だ
ったら。それを。。もう他にどうするっているんだ。
Nandayo. Keii da wakatterunda! Dattara, dattara, dattara, sore wo. Mou, hokani dou surutteirunda?
Episode 1, 18:12-18:45
Kutipan diatas menjelaskan bahwa ego Kaneki menahan id Kaneki yang berupa rasa kekecewaan dan kesedihan karena Kaneki tahu bahwa pisau pun tidak dapat membunuh dirinya.
3.3.2 Konflik Batin Kaneki Ken yang Dipicu oleh Persahabatan dengan
Nagachika Hide
Kaneki: ヒデ、わざわざ買かえにいってくれったのか。
Hide, waza waza kae ni itte kuretta no ka? Hide, apakah kau membeli ini demi diriku?
Episode 1, 15:58-16:00
Kutipan diatas menunjukkan betapa tidak enaknya Kaneki karena ia tidak bisa benar-benar memakan pemberian Hide, sahabatnya itu. Perasaan tidak enak ini merupakan representasi superego Kaneki.
Berkali-kali Kaneki berusaha mengenyahkan bisikan Rize, tetapi ia sendiri lapar dan hampir memangsa Hide.
Rize: へえ、すご 怖こわい そう 。 毀こわし 匂におい 食 欲しょくよくそそるは。 ねえ、 ほら、 よく 見みて 美味お いしそう でしょ う 。
Hee, sugo kowai sou. Kowashi nioi shokuyoku sosoru wa. Nee hora, yoku mite, oishi sou deshou?
Hmm dia terlihat sangat enak. Aroma yang gurih, ini membuatku lapar. Ini, kau lihat? Mendekatlah, bukankah dia terlihat enak?
Kaneki: 止やめろ。ヒデは食くい物ものじゃない。
Yamero! Hide wa kuimono janai! Hentikan! Hide bukan makanan!
Rize: 本当ほんとうにそうかしら。よく見みて。ほらねえ、分わかるでしょう。
Hontou ni souka shira. Yoku mite. Hora nee, wakaru deshou? Apa kau yakin? Perhatikan baik-baik. Kan, kau bisa katakan, kan?
Kaneki: うん、わかる。今そう。止めろ。止めてくれ。
Un, wakaru. Ima sou. Yamero! Yamete kure!
Hm, aku bisa. Dia terlihat enak. Hentikan! Hentikan!
Rize: 何なに言いってるの。かまらなく欲ほしいんですよ。我慢が ま んしなくてい いんのよ。あなたは間違ま ち がってないんだったら。さあ、早はやくあなた の好すきにしていいのよ。
Nani itteruno? Kamaranaku hoshiin desuyo? Gamanshinakute iin no yo. Anata wa machigatte naindattara. Saa, hayaku, anata no suki ni shite ii no yo.
Apa yang kau katakan? Kau sangat menginginkannya sampai kau tidak bisa menahannya, kan? Kau tidak perlu menahannya. Kau tidak melakukan hal yang salah. Cepatlah, kau bisa melakukan sesukamu. Kaneki: 好すきに。
Suki ni? Sesukaku?
Rize: 全部ぜ ん ぶ。あなたの物ものよ。
Zenbu. Anata no mono yo. Dia seluruhnya milikmu. Kaneki: 全部ぜ ん ぶ。
Saa. Cepatlah.
Kaneki: 本当ほんとうだ。せかっくごじそうじゃないか。僕ぼくが、僕ぼくが食たべて あげないと。ヒデは僕ぼくの。
Hontou da! Sekkaku goji soujanaika. Boku ga, boku ga tabete agenai to! Hide wa boku no…
Kau benar! Ini khusus untukku kan? Aku, aku harus memakannya! Hide adalah…
Rize: 友達ともだち。
TOMODACHI! TEMANKU!
Kaneki: そう。友達ともだちなんだから、僕ぼくが食たべてあげないと。
Sou! Tomodachi nandakara, boku ga tabete agenaito! Ya! Dia temanku, jadi aku harus memakannya!
Episode 2, 17:03-18:25
3.3.3 Konflik Batin Kaneki Ken Karena Harus Memakan Manusia
Untuk memuaskan perasaan lapar, ghoul hanya bisa memakan manusia. Jika ghoul memakan makanan manusia, akan berakibat buruk bagi pencernaan. Setelah Touka berhasil menyelamatkan Kaneki dari Nishio, ia menyuruh Kaneki untuk memakan mayat manusia yang ada disekitar tempat perkelahian mereka sebelumnya. Separuh diri Kaneki menginginkan mayat itu untuk dimakan. Tapi separuh dirinya berusaha menahan diri sekuat tenaga untuk tidak memakannya.
Touka: 欲ほしいの。食たべないね。そうか、あんたかただめて変かわっ
て、あんたリゼと一緒いっしょにだ。何なんで、くわれったのよ。でもその目め。
Hoshii no? Tabenai ne? Souka, anta kata damete kawatte. Anta, Rize to isshoni da. Nande kuwaretta no yo? Demo sono me?
Kau mau ini? Kau tidak mau makan? Lalu Cuma sebelah matamu saja
Tasukete kudasai. Shinjite moranai kawasenakedo, boku wa ningen nandesu. Nano sore, tabetta kutte, tabetta kutte shikataganakute. Demo soshitara, mou ningen dewanakunateshimau.
Tolong aku. Aku tahu kau mungkin tidak percaya, tapi aku ini manusia. Tapi aku sangat ingin memakannya, sangat sangat ingin memakannya. Tapi kalau kumakan, aku bukan lagi manusia.
Touka: そんなの苦くるしいな、食くいな。
Sonna no kurushiina, kuiina.
Kalau kau sampai menderita begitu, makan saja.
Kaneki: やだ。やだ。やだ。これの食たべられるわけがないだろう。
何 なん
Yada! Yada! Yada! Kore no taberareru wake ga nai darou. Nanda yo kore? Nanda yo guru te? Hito wa koroseru, naka nado koroshiai. Boku wa sou nan janai! Boku wa ningen nanda!
Tidak! Tidak! Tidak! Tidak mungkin aku bisa memakannya, kan? Apa ini? Apa gunanya menjadi ghoul? Membunuh orang lain, saling membunuh, aku tidak seperti itu! Aku ini manusia!
Episode 1, 22:35-23:45
Kutipan diatas menunjukkan bahwa ketika Touka menyodorkan potongan daging kepada Kaneki, muncul sedikit ego untuk menerima daging itu. Tetapi, superego Kaneki menahannya sebab Kaneki merasa dirinya tidak boleh memakan mayat manusia.
3.3.4 Solusi yang Dilakukan Kaneki Ken dalam Menghadapi Konflik Batin
ini pada akhirnya membentuk solusi berupa suatu tindakan, yaitu melalui observasi serta kritik diri.
Setelah memutuskan ikut bergabung dengan organisasi Anteiku, sedikit demi sedikit Kaneki berusaha untuk memahami kehidupan ghoul. Diantaranya, untuk tetap dapat berbaur dengan manusia. Pandangan Kaneki terhadap kehidupan ghoul mulai terbuka. Bahwa makhluk ghoul juga punya perasaan yang sama dengan manusia, perasaan untuk saling melindungi dalam kekacauan yang sedang terjadi. Hal ini mulai nampak ketika Kaneki sedang berjuang menghalangi petugas CCG yang bernama Amon untuk membantu rekannya, Mado, dalam memburu Hinami serta Touka. Kaneki juga sempat mengutarakan hal ini ketika melawan Amon.
Kaneki: ク ゙ ー ル は世界せかいよう ゆがめっ ている。 本当ほんとうにそう なのか。 リ ョ コさんが
jaanai. Motto, shiru teki nanda. Ningen mo, guuru mo sekai no ryugamete iru wa guuru dake jaanai. Anata mo da!
Ghoul-lah yang merusak dunia ini, apakah itu benar? Apakah ada alasan Ryoko san harus dibunuh? Bagaimana dengan Hinami chan? Hinami chan juga kehilangan orang-orang yang ia sayangi, bukan? Ghoul juga punya perasaan. Tidak ada bedanya dengan manusia. Kenapa manusia tidak mau memerhatikannya? Kenapa mereka tidak ingin mencoba untuk mengerti? Ini adalah sesuatu yang sangat jelas. Ini adalah sesuatu yang sangat sederhana. Hanya aku yang menyadarinya, yang bisa mengungkapkannya. Hanya aku si ghoul. Hanya aku si manusia. Hanya aku sendiri. Kau salah, bukan dunia ini yang berantakan. Memang ada beberapa ghoul yang salah mengambil jalan, tapi tidak semua ghoul seperti itu. Kita harus belajar lagi. Baik manusia maupun ghoul, bukan hanya ghoul yang merusak dunia ini. Tapi kalian juga!
Episode 8, 09:30-11:16
Pada akhirnya, Kaneki mau menerima dirinya sendiri setelah apa yang terjadi dalam hidupnya sejak kecelakaan tersebut. Ketika dirinya ditangkap dan disiksa oleh ghoul bernama Jason, Kaneki merasa dirinya hampir gila. Ia bahkan minta untuk dibunuh saja. Namun, Rize datang lagi dalam halusinasinya. Kaneki dan Rize pun berbicara banyak hal. Pada akhirnya, Kaneki sadar bahwa cepat atau lambat, ia harus segera membuat keputusan untuk segera menerima dirinya sebagai manusia setengah ghoul. Akhirnya ia pun mengakui bahwa sekarang ia sudah menjadi ghoul, sebab
Wakaru? Kore ni anatani eranda ikikata. Anatano eranda mirai yo. Naze naku no? naze sakibu no? Kizutsukeru yori kizutsukurareru houga erabun desuyo? Yasashii kute suteki. Demo, dochira mo erande iru yode? Dochira mo misutete iru? Anata no okaasan mo sou. Me wa kun a ano nee yokyou hanone ikete ireba kaori deshita kotowa shiranakatta.
Kau lihat? Inilah jalan hidup yang kau pilih. Inilah masa depan yang kau pilih. Kenapa kau menangis? Kenapa kau sedih? Kau memilih untuk dilukai daripada melukai orang lain, bukan? Kau baik dan mengagumkan. Tapi saat kau memilih keduanya, kau sebenarnya mengabaikan keduanya. Ibumu juga begitu. Andai saja ia menolak permintaan kakaknya itu, ia tidak perlu mati karena memaksakan diri.
Kaneki: う るさい。 Urusai.
Diam.
Ibumu bodoh ya. Jika ia menyayangimu, harusnya ia mengabaikan Anatano datte, hontou wa soshite hoshii katan desuyo? Itulah yang ingin kau lakukan bukan?
Kaneki: お 母かあさん。 お 母かあさん。 なんで、 なんでもこ 一人ひとりしただ。 寂さびしいかた。 一人
ひとり
あやだ。 僕ぼくは、 僕ぼくを 選えらんで欲ほしいかっ た。 僕ぼくのだれに生いきて欲ほしいかっ た。 Okaasan. Okaasan. Nande, nandemo ko hitori shitada? Sabishii kata. Hitori ayada. Boku wa, boku wo erande hoshii kata! Boku no dare ni ikite hoshii kata!
Ibu. Ibu. Kenapa, kenapa kau meninggalkanku sendiri? Aku merindukanmu, aku benci sendirian. Aku ingin, aku ingin kau lebih memilihku! Aku ingin kau hidup untukku!
Rize: 叔母お ばを見殺みごろしにても。
Meski itu berarti melukai seseorang? Kaneki: きず傷つけても。
Kizutsuketemo! Meski berarti itu! Rize: いのち命を 奪うばっ ても。 Inochi wo ubattemo?
かった。あなたはまだ傷つくられるかわだいれる。ヤモリのよう なやつをゆるせる。
Ii ko. Sou yo Kaneki kun. Ippo suttee demo mamoranakucha ikenai toki ga aru no. Anata no hahaoya wa sore wa dekinakatta. Sorewa yasashisa jaanai wa, tada yowai dake. Suteru tsuyosama kaku wo tarinakatta. Anata wa mada kizutsukurareru kawada irareru? Yamori no youna yatsu wo yuruseru?
Anak baik. Benar, Kaneki kun. Adakala dimana kau harus menyerah terhadap sesuatu untuk menolong yang lain. Ibumu tidak bisa melakukannya. Itu bukanlah kebaikan, itu hanyalah menjadi lemah. Ia tidak punya kekuatan dan keyakinan untuk menolaknya. Masihkah kau ingin menjadi orang yang dilukai? Bisakah kau tunduk pada seseorang
Jika Aogiri semakin kuat, mereka sebentar lagi akan merusak wilayah ke dua puluh.
Kaneki: そなこと はさせない。 Sona koto wa sasenai.
Tidak akan kubiarkan hal itu terjadi.
Rize: あなたの大切たいせつなヒ デく るはアンテイクのお仲間なかまさんたちもさきみたい目めに遭あ う かも。
Anata no taisetsuna Hide kuru wa, Anteiku no onakamasan tachi mo saki mitai meniau kamo.
Teman berhargamu, Hide, dan teman-temanmu di Anteiku mungkin juga akan melalui hal yang barusan.
Kaneki: ぼく僕の居場所い ば し ょの奪うばおう 奴やつのよろさせない。 Boku no ibasho no ubao yatsuno yorosasenai.
Siapa pun yang mencoba merebut tempat dariku tidak akan kuampuni. Rize: あなたにそんな 力ちからあるの。
Anata ni sonna chikara aru no?
Apa kau punya kekuatan semacam itu? Kaneki: あるの。
Aru no. Punya.
Watashi wo ukereru to iu koto? Maksudmu kau menerimaku?
Kaneki: ちが違う 。 そう じゃない。 僕ぼくがあなたの超こえればいい。 Chigau. Sou jaanai. Boku ga anata no koereba ii.
Tidak. Aku tidak bilang begitu. Aku selalu bisa melebihimu. Rize: それなんだ違ちがっ た 選択せんたくだっ と しても。
Sorenanda chigatta sentaku datto shitemo? Meski itu adalah keputusan yang salah?
Kaneki: 間違まちがっ ている 僕ぼくじゃあない。 間違まちがっ ているのはこの世界せかいだ。 Machigatte iru boku jaanai. Machigatte iru nowa kono sekai da. Bukan aku yang salah. Yang salah adalah dunia ini.
Rize: それでいいのよカネキ君くん。 生いきれてと いう のは他社たしゃおく らこと 。 食たべて。 Sorede ii no yo, Kaneki kun. Ikirete to iu no wa tasha okurakoto. Tabete. Itu boleh juga, Kaneki kun. Hidup adalah untuk memakan yang lainnya. Makanlah.
Kaneki: ぼく僕はグールだ。 Boku wa guuru da.
Aku adalah seorang ghoul.
Episode 12, 15:03-18:45
BAB 4 SIMPULAN
Anime Tokyo Ghoul merupakan seri yang diadaptasi dari manga yang berjudul sama karya Sui Ishida yang pertama kali disiarkan di televisi Jepang pada Juli hingga September 2014 untuk musim pertamanya, dan disiarkan pada 8 Januari 2015 untuk musim keduanya. Anime ini secara keseluruhan bercerita tentang konflik yang terjadi antara kehidupan manusia dengan ghoul, yakni makhluk pemakan manusia.
Tokoh utama anime Tokyo Ghoul ini bernama Kaneki Ken. Dalam hal ini, Kaneki menjadi menjadi objek dalam penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menganalisa id, ego, dan superego yang berperan dalam membangun sistem kepribadian Kaneki yang tengah mengalami konflik batin setelah ia mengalami kecelakaan yang mengubah dirinya menjadi manusia setengah ghoul. Inilah yang menjadikan Kaneki Ken dalam anime Tokyo Ghoul pribadi yang cukup menarik perhatian.
manusia. Latar tempat yang berpengaruh terhadap perkembangan Kaneki adalah kedai kopi Anteiku milik Yoshimura, atau yang kerap dipanggil Tenchou.
Tema dalam anime Tokyo Ghoul adalah tentang konflik kehidupan antara manusia dengan ghoul. Sedangkan amanat yang dapat diperoleh adalah tentang bagaimana menghadapi perbedaan yang terjadi, bukan malah menjadikan perbedaan sebagai alasan untuk saling menjatuhkan .
Kepribadian Kaneki pada awalnya dilatar belakangi oleh prinsip nilai moral. Kaneki lebih memilih kelaparan daripada harus membunuh dan memakan manusia. Bagi Kaneki tindakan kanibalisme adalah tindakan amoral. Kaneki masih belum menerima kenyataan bahwa dia bukan lagi manusia biasa. Kaneki selalu mengelak pada kenyataan. Mengelak dari kenyataan ini membawa Kaneki pada konflik-konflik yang lebih rumit lagi.